Makassar Travel Fair 2025 di Surabaya: Membuka Jalan Pariwisata yang Berkelanjutan
Surabaya tidak hanya menjadi kota besar di Jawa Timur, tetapi juga menjadi pasar wisata yang sangat potensial bagi Makassar. Menurut data dari Dinas Pariwisata Makassar, jumlah wisatawan asal Surabaya masuk dalam tiga besar kunjungan terbanyak ke Makassar. Hal ini menjadikan Surabaya sebagai salah satu destinasi utama yang selalu dipertimbangkan dalam strategi promosi pariwisata.
Event Makassar Travel Fair (MTF) 2025 yang digelar di Tunjungan Plaza 6, Surabaya, menjadi momen penting untuk memperluas jaringan promosi dan memperkenalkan potensi budaya serta produk kreatif Makassar kepada masyarakat setempat. Kegiatan ini juga menjadi ajang kolaborasi antara pihak Makassar dan Surabaya dalam membangun hubungan yang lebih kuat dalam sektor pariwisata.
Wisatawan Surabaya Tertarik pada Kuliner dan Belanja
Menurut Yulianti Jabir, Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran Dinas Pariwisata Makassar, wisatawan Surabaya sering datang ke Makassar untuk menikmati kuliner dan berbelanja. Rute penerbangan langsung yang memiliki frekuensi tiga kali sehari memudahkan para wisatawan untuk berkunjung. Mereka biasanya pulang dengan membawa oleh-oleh seperti minyak tawon.
“Orang Surabaya suka menikmati kuliner di sana (Makassar), lalu kembali ke Surabaya. Wisatawan Surabaya ini juga tertarik belanja. Makanya kami mengadakan event di sini,” ujar Yulianti.
Beberapa kuliner khas Makassar yang wajib dicoba antara lain coto, pallubasa, jalangkote, konro, dan masih banyak lagi. Selain itu, event ini juga bertujuan untuk memperkenalkan ekonomi kreatif dan budaya Makassar secara langsung kepada masyarakat Surabaya.
Destinasi Wisata Baru: Kapal Pinisi dan Wisata Sungai Kalimas
Dalam acara tersebut, Yulianti juga menyampaikan rencana pengembangan destinasi wisata baru. Salah satunya adalah kapal pinisi yang akan mengangkut penumpang hingga 100 orang. Kapal ini akan membawa pengunjung mengelilingi pulau sambil menikmati pemandangan matahari tenggelam dan kembang api.
“Kami sedang merancang destinasi wisata kapal pinisi dengan kapasitas 100 orang. Selama tiga jam, mereka bisa melihat sunset, kembang api, dan makan malam. Ada paket wisata Rp275 per orang, tapi saat ini hanya untuk tamu, rencananya juga akan diberlakukan untuk masyarakat umum,” ujarnya.
Selain itu, Dinas Pariwisata Makassar juga mengapresiasi Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata Surabaya (Disbudporapar Surabaya) atas kerja sama dalam mempromosikan wisata sungai Kalimas. Wisata ini menjadi bagian dari upaya memperkuat hubungan antara dua kota.
Kolaborasi untuk Pariwisata yang Berkelanjutan
Yulianti berharap dengan adanya MTF 2025, wisatawan khususnya dari Surabaya dapat lebih tertarik untuk berkunjung ke Makassar. Ia juga berharap event ini menjadi ruang aspirasi bagi pelaku pariwisata untuk berinovasi dan berkolaborasi.
“Harapan kami MTF dapat menjadi ruang aspirasi bagi seluruh pelaku pariwisata untuk berinovasi dan berkolaborasi. Sehingga menggugah promosi wisata, sehingga menjadi destinasi yang ramah wisata, budaya, dan berkelanjutan,” tutupnya.
Peran Surabaya dalam Pasar Wisata Indonesia Timur
Farah Andita Ramdhani, Kepala Bidang Pariwisata Disbudporapar Surabaya, menilai bahwa hubungan antara Surabaya dan Makassar sangat solid. Kedua kota ini saling mendukung dalam membangkitkan pasar wisatawan di kawasan Indonesia Timur.
“Surabaya dan Makassar sangat dekat. Bukan hanya flight yang cukup banyak dalam sehari, tetapi juga di event budaya kota juga menampilkan budaya Makassar dan banyak restoran Makassar yang buka di sini. Kuliner Makassar juga familiar sekali. Sehingga yang awalnya kenal, bisa ingin mencicipi aslinya langsung di sana, maupun teman-teman Makassar bisa kenal dengan potensi Surabaya,” ujarnya.



