Ruben Onsu baru saja pulang dari tanah suci Mekah. Berbagai pengalaman ia alami, mengingat ini adalah ibadah umrah pertamanya sebagai seorang mualaf. Bagaimana perasaan Ruben saat pertama kali melihat Kabah?
Ruben Onsu akhirnya memiliki kesempatan untuk melakukan ibadah umrah yang pertama kalinya. Bukan sendirian, ia pergi umrah bersama karyawan terbaiknya yang sengaja ia pilih sendiri.
Meskipun berada bersama timnya, Ruben Onsu mengakui lebih sering beribadah sendirian saat berada di tanah suci. Ia meminta kepada timnya agar tidak selalu bersama, sehingga ia bisa memiliki waktu khusus bersama Tuhan.
Perjalanan pertama Ruben Onsu ke Mekah, pasti menghasilkan banyak pengalaman pribadi. Seperti saat Ruben Onsu melihat Kabah untuk pertama kalinya langsung di depan matanya.
Tidak hanya rasa kagum yang muncul, tetapi air mata haru tidak bisa ia tahan ketika Ruben tiba di depan Kabah. Tangis Ruben Onsu pecah saat melihat Kabah untuk pertama kalinya.
“Tidak bisa berkedip,” kata Ruben Onsu saat menjadi tamu dalam acara Pagi Pagi Ambyar Trans TV, Selasa (9/9/2025).
“Ya Allah, hamba di sini pasti karena Engkau yang menghendaki, tidak tahu bagaimana kerinduannya,” ujar Ruben yang tak bisa berkata-kata.
“Alhamdulillah aku mendapatkan hotel yang langsung menghadap ke Kabah, saat membuka jendela hotel aku menangis,” katanya.
Cerita yang menyentuh dirasakan oleh Ruben Onsu tidak berhenti sampai di sana. Ternyata, mantan suami Sarwendah tersebut berhasil mencium Hajar Aswad sebanyak tiga kali.
“Alhamdulillah benar (mencium Hajar Aswad),” ujar Ruben Onsu.
“Kita perlu memiliki prasangka baik terhadap Tuhan. Dalam hati, ya Tuhan, saya pasti bisa meraihnya,” kata Ruben.
“Maka saya pergi ke sana (arah Hajar Aswad), jika ditanya demi Allah tidak ada yang (menghalangi), saya jalani dengan lancar, ikuti saja mereka yang berdesak-desakan, hingga saya mencium yang pertama,” kata Ruben Onsu.
“Saya tidak diminta untuk antri, yang kedua saya ucapkan sesuai keinginan saya, yang ketiga baru dihalangi, saya sempat menengok ke belakang, orang yang tinggi sekali, tapi bisa saya geser dengan lengan saya,” kata Ruben Onsu.
Bagi Ruben Onsu, perjalanan singkatnya ke tanah suci sangat membekas dalam hatinya. Baru saja tiba di tanah air, Ruben mengatakan bahwa ia sudah sangat rindu untuk kembali.
“Ya, sangat rindu. Waktu yang menurutku singkat, tapi puas bisa hadir di sana, dan terus mampu menyampaikan hal yang hanya bisa kudiamkan,” ujar Ruben Onsu.
“Aku bilang, aku pergi hanya untuk beribadah, melihat Ka’bah itu semua yang telah saya sampaikan, bagaimana menjadi manusia yang lebih baik dan tidak egois, melihat betapa indahnya Ka’bah, bahkan tanpa berbicara pun saya menangis di sana,” katanya. (*)