Di tengah ketidakpastian di pasar kerja, trenjob hugging makin banyak dilakukan oleh pekerja. Job hugging, yang merupakan lawan darijob hoppingyang menggambarkan situasi karyawan yang memutuskan untuk tetap bekerja meskipun merasa tidak lagi merasa tertantang atau puas. Namun, menurut para pakar, terdapat beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh karyawan dalam menghadapi kondisi ini tanpa perlu berpindah pekerjaan.
Sebelum menemukan penyelesaian, penting untuk mengidentifikasi tanda-tanda yang munculjob hugging. Dilansir dari Forbes, ahli karier Jennifer Schielke CEO Summit Group Solutions mengungkapkan beberapa indikasijob hugging. Di antaranya adalah peningkatan stres akibat perubahan pola perilaku atau suasana hati yang berdampak pada kerja sama tim.
Perubahan kinerja, di mana karyawan hanya fokus pada tugas yang mereka kuasai untuk menunjukkan kemampuan, bukan pada inisiatif yang lebih penting bagi kerja sama tim. Selain itu, karyawan merasa tidak lagi sesuai dengan peran mereka, tetapi tetap bertahan karena takut terhadap situasi pasar.
Solusi untuk para Pekerja
Lebih baik tidak diam dan terjebak dalam perasaan tidak aman, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh karyawan untuk tetap berkembang:
1. Merancang langkah berikutnya dalam karier
Menurut Tara Ceranic Salinas, seorang dosen etika bisnis yang dikutip dariForbes,Sekarang adalah saat yang tepat untuk memulai perencanaan langkah karier berikutnya. Karyawan dapat mengenali bagian dari pekerjaan mereka yang kurang memuaskan. Selanjutnya, Salinas menyarankan untuk melihat posisi rekan kerja yang menarik dan menentukan keterampilan yang diperlukan untuk beralih ke posisi tersebut.
2. Tingkatkan kemampuan dan cari kesempatan yang ada di dalam organisasi
Lebih baik memanfaatkan waktu ini untuk mengembangkan keterampilan yang baru daripada hanya duduk diam. Dilansir dariStylist, Peter Duris, CEO Kickresume, menyarankan karyawan untuk mencari kesempatan dalam, seperti mendaftar untuk posisi yang tersedia di dalam perusahaan atau meminta manajer untuk terlibat dalam proyek-proyek terbaru. Ini bisa membantu membangkitkan semangat dan memberikan tantangan baru tanpa perlu meninggalkan perusahaan.
3. Menemukan pembimbing dan menyusun peta jalan karier
Schielke menyarankan untuk memiliki “papan suara” (sounding board) atau konsultan yang dapat diandalkan dari berbagai bidang bisnis. Mendapatkan seorang mentor dapat memberikan perspektif yang tidak memihak untuk mengevaluasi kinerja dan potensi diri. Ia juga menyarankan karyawan menyusun peta karier agar memahami posisi saat ini serta bagaimana mereka bisa berkontribusi dalam jangka panjang, atau kapan waktu yang tepat untuk melepaskan dan memulai jalur baru.
4. Berkomunikasi dengan atasan
Menurut Schielke, karyawan perlu bersikap proaktif dalam berkomunikasi dengan atasan atau manajer mereka. Komunikasi ini penting agar dapat menempatkan diri secara baik dan sukses dalam posisi yang diemban. Meminta umpan balik serta membicarakan rencana pengembangan pribadi bisa menunjukkan inisiatif dan membuat atasan lebih memperhatikan perkembangan karier kita.
MELIKA AYAZA