, Jakarta – Bandara biasanya menyediakan berbagai fasilitas gratis untuk penumpang. Salah satu fasilitas tersebut adalahWi-Fiatau koneksi internet yang dapat digunakan secara gratis oleh siapa saja sambil menunggu waktu penerbangan. Namun, para penumpang sebaiknya waspada saat menggunakannya. Tanpa menyadari, Wi-Fi bisa membawa risiko besar bagi para wisatawan bahkan sebelum mereka naik pesawat.
Akses Wi-Fi gratis di bandara sering dimanfaatkan untuk mengisi waktu. Namun, para ahli memberi peringatan bahwa hal ini bisa membahayakan pengguna dengan berbagai ancaman cyber.
Jaringan internet di area umum dapat dimanfaatkan untuk memeriksa surel, mengakses rekening bank, atau memesan penginapan secara mendadak. Kebiasaan ini bisa menjadi celah bagi pelaku pencurian informasi pribadi.
Pencurian Data Pribadi
Geoff Pestell, CEO dari situs perbandinganbroadbandFibre Compare, menjelaskan, salah satu ancaman terbesar ketika bergabung dengan jaringan Wi-Fi umum adalah risiko pencurian identitas. Pelaku kejahatan siber bisa mengambil berbagai data pribadi, mulai dari lokasi dan riwayat perjalanan hingga informasi keuangan, termasuk rincian bank dan kartu kredit. Bahkan informasi dasar yang bersifat rahasia seperti nama, detail kontak, serta status perkawinan juga bisa diambil.
Selain itu, titik akses Wi-Fi umum yang sering kali tidak dienkripsi, sehingga kegiatan online Anda sepenuhnya terbuka. “Banyak pengguna tidak menyadari bahwa jaringan Wi-Fi publik seringkali tidak melindungi data yang Anda kirim,” tulis Geoff, sebagaimana dilaporkan.Express.co.uk.
Hal tersebut memungkinkan orang asing dalam jaringan yang sama untuk menangkap penggunaan internet korban, secara potensial mencuri data mulai dari informasi login hingga email pribadi.
Risiko Malware dan Phishing
Ada juga risiko malware dan phishingPembajak bisa memasukkan perangkat lunak berbahaya ke dalam perangkat melalui tautan unduhan palsu atau menipu pengguna agar mengisi formulir palsu yang disamarkan sebagai situs resmi.
“Jika Anda memakai jaringan Wi-Fi umum, peretas juga bisa merusak komputer, ponsel, atau alat lain yang terhubung dengan perangkat lunak berbahaya,” ujar Geoff.