Solo Tambah Area Baru untuk CFD di Manahan

KOTA Solo, Jawa Tengah, kini memiliki kawasan baru yang bisa dinikmati untuk merasakan suasana hari tanpa kendaraan atau car free day (CFD) setiap pagi hari Minggu. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mulai mengadakan uji coba CFD yang berada di kawasan Manahan Solo pada hari ini, Minggu, 7 September 2025.

Sebelumnya, CFDDi Solo, kebijakan tersebut telah diberlakukan di Jalan Slamet Riyadi dan Jalan Juanda. Uji coba hari ini dilaksanakan dengan memperluas area olahraga sekitar Stadion Manahan Solo. PantauanTempo, terdapat beberapa ruas jalan di Manahan yang ditutup dan diubah fungsi menjadi area olahraga untuk warga.

Seperti di Jalan Adi Sucipto, dimulai dari perempatan Markas Komando (Mako) Brimob Batalyon C Pelopor hinggaflyoverManahan. Bagian utara jalan ditutup dan ramai pengunjung yang melakukan aktivitas olahraga seperti berjalan, berlari, atau bersepeda.

Di sisi bagian selatan, lalu lintas berjalan seperti biasa. Pengemudi kendaraan bermotor yang datang dari arah timur menuju barat melewati jalur tersebutflyoverTetap berjuang namun mampu melewati Jalan Adi Sucipto.

Baca Juga  3 Tempat Pernikahan Taylor Swift dan Travis Kelce yang Harus Dikunjungi

Jalan Gelora Manahan yang sebelumnya telah disiapkan sebagai bagian dari perluasan zona olahraga tersebut, masih tetap dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat. Namun, kebanyakan orang yang berolahraga lebih memilih mengambil jalur yang lebih jauh, yaitu melalui Jalan Menteri Supeno di depan Gedung Wanita Sasana Krida Kusuma.

Jalan Menteri Supeno di bagian utaraStadion ManahanItu juga terlihat diisi oleh warga yang sedang berolahraga. Jalur jalan tersebut tampak ditutup sepenuhnya mulai dari persimpangan Kantor Dinas Perhubungan Kota Solo hingga persimpangan Jalan KS Tubun. Di area tersebut, warga melakukan berbagai kegiatan olahraga, seperti jalan kaki, lari, atau bersepeda. Ada pula yang asyik bermain sepatu roda.

Suasana CFD di Manahan hari ini tidak disemarakkan oleh adanya acara atau kegiatan, serta para pedagang kaki lima (PKL). Pedagang yang berjualan hanya mereka yang biasa berdagang di area selter kuliner Manahan.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Solo, Taufiq Muhammad menyampaikan bahwa perluasan zona olahraga tersebut bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi warga Solo yang ingin berolahraga di pagi hari. Terlebih lagi, CFD di Jalan Slamet Riyadi saat ini sudah terlalu padat.

Kalau di CFD Slamet Riyadi sudah terlalu ramai, baik itu karenaeventbaik karena program PKL yang ada, sehingga kurang optimal dalam berolahraga,” kata Taufiq kepada wartawan di Solo.

Taufiq menyebutkan bahwa CFD di Manahan juga tidak terkait dengan acara maupun PKL, yang selama ini hanya berlangsung di CFD Jalan Juanda dan CFD Jalan Slamet Riyadi. Saat ini pihaknya sedang mencari nama yang tepat untuk menggambarkan penerapan CFD di Manahan tersebut.

“Kalau CFD biasanya diiringi dengan berbagai agenda lainnya, sedangkan di sini tidak ada. Namun, jika disebut sebagai perluasan zona olahraga Manahan terasa terlalu panjang dan formal. Pak Wali Kota tadi juga merencanakan akan mengadakan lomba pemilihan nama yang sesuai untuk kegiatan ini,” katanya.

Baca Juga  Wisatawan ke Sumsel Naik 57,33%, ASITA: Peluang Besar

Taufiq memastikan pihaknya akan terus meninjau pelaksanaan CFD Manahan yang baru saja dimulai. Termasuk dalam hal itu meningkatkan sosialisasi serta memperbaiki teknis kelangsungan acara tersebut. “Kami tentu akan terus mengawasi dan mengevaluasi jika nanti ditemukan teknis yang kurang tepat. Saat ini yang menjadi fokus utama adalah sosialisasi mengenai acara ini agar masyarakat lebih luas mengetahuinya,” ujarnya.

Seorang warga Solo, Nuryan, mengapresiasi pelaksanaan CFD di kawasan Manahan. “Saya bisa lebih nyaman berlari pagi karena adanya CFD di sini. Semoga minggu-minggu berikutnya juga ada,” ujar Nuryan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

error: Content is protected !!