, Jakarta – Kabupaten Teluk Wondama di Papua Baratdikelilingi oleh kawasan konservasi. airnya terletak di Taman NasionalTeluk Cederawasih, kawasan laut nasional terluas di Indonesia. Gunung-gunungnya merupakan daerah perlindungan alam yang sangat dijaga karena keanekaragaman hayati yang dimilikinya. Bagi penggemar wisata alam, kabupaten ini seperti surga petualangan.
Kepala Dinas Pariwisata dan BudayaKabupaten Teluk Wondama, Christian Mambor, mengatakan, pariwisata Teluk Wondama mirip dengan Raja Ampat. “Seperti kabupaten kepulauan lainnya, kami setara dengan Raja Ampat. Namun kami tidak seberuntung Raja Ampat,” ujarnya saat hadir dalam Festival Teluk Wondama di Sarinah, Jakarta, 23 Juli 2025.
Penyebabnya adalah akses yang masih terbatas, sehingga membuat perjalanan ke lokasi menjadi lebih lama dan mahal.
Bagi penggemar petualangan di alam, berikut beberapa destinasi wisata di Teluk Wondama.
1. Taman Nasional Teluk Cenderawasih
Christian menyebutkan bahwa 80 persen Taman Nasional Teluk Cenderawasih terletak di Kabupaten Teluk Wondama. Namun, sebagian besar pengunjung datang dari Nabire, Papua Tengah karena akses yang lebih mudah.
Taman nasional ini, menurut Christian, menyajikan keindahan terumbu karang yang masih alami. Selain itu, di tempat tersebut juga terdapat berbagai hewan laut langka seperti dugong, hiu paus, dan ikan pari manta.
Hiu paus, yang sebelumnya dikenal berada di Kwatisore, Nabire, sebenarnya juga dapat ditemukan di Teluk Wondama. “Sebelum masuk ke Nabire, hiu paus ini berada di teluk ini (Teluk Cenderawasih),” ujar Christian.
2. Taman Alam Pegunungan Wondiboy
Ditetapkan sebagai kawasan perlindungan alam pada tahun 1992, Pegunungan Wondboy memiliki keragaman hayati yang meliputi tumbuhan dan satwa liar yang perlu dipelihara.macam-macam hewan yang ditemukan antara lain tiga jenis kangguru pohon,walabi hutan, kuskus ekor belah, oposum, bandikut, kucing, kasuari dua warna,tiga macam tikus serta beberapa hewan rodentia lainnya, enam jenis kelelawar dan berbagai jenis serangga.Berikut adalah beberapa jenis tanamannya, antara lain merbau dan matoa.
3. Budaya Sasi
Teluk Wondama memiliki kebiasaan sasi yang istimewa. Menurut Christian, tradisi ini bertujuan untuk membatasi pemanfaatan sumber daya alam selama satu hingga tiga tahun agar ekosistem dapat pulih. Setelah periode penutupan, keragaman hayati laut maupun hutan akan kembali berkembang dan siap untuk dikumpulkan.
4. Festival Roon
Festival Roon atau Festival Pulau Roon menyajikanbudaya (kearifan lokal) Teluk Wondama yang digabungkan dengan potensi pariwisata laut. Diadakan sejak tahun 2018, festival ini memperlihatkan ritual tradisi sasi,seni ukir khas Roon, serta musik dan tarian tradisional.
Tahun ini, Festival Roon Teluk Wondama akan diselenggarakan bersamaan dengan perayaan 100 Tahun Peradaban Papua pada Oktober 2025.