, Jakarta– Memiliki rencana liburan keluar negeriWaspadai perangkap dan penipuan yang sering terjadi dalam dunia pariwisata. Banyak tindakan yang tidak diinginkan.penipuan di tempat-tempat wisata menyasar turisasing, mulai dari biaya taksi yang tinggi, pertukaran mata uang, hingga pembelian oleh-oleh. Bahkan para wisatawan yang sudah berpengalaman pun bisa tertipu.
Seorang pengusaha hotel, Dharamveer Singh Chouhan, pendiri dan CEO jaringan hotel Zostel, membagikan beberapa saran praktis untuk menghindari penipuan. Periksa sembilan bentuk penipuan dan cara mencegahnya seperti yang dilaporkanHindustan Times.
1. Pencopetan
Banyak metode yang digunakan pencopet, seperti menabrak, menjatuhkan uang logam, atau menciptakan keributan. Perbuatan tersebut bertujuan mengalihkan perhatian wisatawan agar kelompok mereka dapat bekerja.
Selalu berhati-hati di tempat ramai. Simpan barang berharga dengan aman dan gunakan tas yang bisa dikunci dengan rapat.
2. Argo taksi mahal
Taksi umumnya menggunakan meter untuk menentukan biaya perjalanan. Namun, sopir yang tidak jujur sering mengatakan bahwa meter rusak, memilih jalur yang lebih panjang, atau menetapkan tarif tetap yang terlalu mahal.
Selalu ajukan permintaan untuk menggunakan mobil atau gunakan aplikasi pemesanan kendaraan. Di bandara/terminal, manfaatkan layanan taksi berbayar sebelumnya.
3. Pemandu wisata gadungan
Seseorang mungkin berpura-pura menjadi pemandu resmi atau penduduk setempat yang bersedia membantu, namun pada kenyataannya mereka mengarahkan wisatawan ke toko-toko tertentu atau membebankan biaya yang tidak terlihat.
Untuk menghindarinya, sampaikan pesan melalui platform yang terpercaya, atau hanya percayai pemandu yang direkomendasikan oleh hotel.
4. Cincin atau hadiah gratis
Banyak peristiwa terjadi di Eropa, di mana orang asing memakai gelang atau memberi hadiah, kemudian meminta uang.
Tolak secara sopan hadiah yang tidak kamu minta karena biasanya menyimpan risiko.
5. Penipuan batu permata
Penipu akan mencoba meyakinkan wisatawan untuk membeli batu mulia atau cendera mata yang terlalu mahal, palsu, atau berkualitas buruk. Untuk menghindarinya, periksa harga rata-rata, pilih toko yang terpercaya, dan jangan pernah merasa dipaksa.
6. Petugas palsu
Pembohong yang berpura-pura menjadi petugas menuduh wisatawan melakukan pelanggaran kecil dan meminta uang pelicin. Jika mengalami hal tersebut, mintalah kartu identitas resmi mereka, lalu ajak ke kantor polisi.
7. Baya tersembunyi di dalam situs
Situs yang menyerupai platform pemesanan resmi menarik para pengunjung dengan harga yang lebih murah, tetapi menyertakan biaya tambahan yang tidak terlihat. Oleh karena itu, periksa kembali alamat URL, baca ulasan, dan lakukan pembayaran hanya melalui portal yang aman dan dapat diandalkan.
8. Penipuan tur alternatif
Sopir mengatakan bahwa hotel atau lokasi yang ingin dikunjungi tutup, dan secara diam-diam mengarahkan wisatawan ke bisnis mitra untuk mendapatkan komisi. Lebih baik gunakan Google Maps untuk memantau rute secara real-time. Tolak saran yang tiba-tiba dengan sopan. Pesan perjalanan melalui aplikasi yang terpercaya jika memungkinkan agar tidak menjadi korban penipuan di luar negeri.
9. Mengubah nilai mata uang
Pengemis penukar uang di jalanan dapat menipu dengan menggunakan kurs yang tidak benar. Lebih baik tukarkan uang hanya di loket resmi dan jangan lupa memeriksa jumlah uang di depan petugas.
Pilihan Editor: Tempat dan Waktu Paling Tepat untuk Menukar Uang Sebelum Bepergian ke Luar NegeriBaca Juga: Apakah Mungkin Berpergian dengan Paspor yang Sedikit Rusak?




