4 Tempat Wisata Terkenal di Tasikmalaya, Ada Kuliner Menarik

, TASIKMALAYA– Tribuners, masyarakat Kabupaten Tasikmalaya coba angkat tangan?

Ya, kini Kabupaten Tasikmalaya sedang diperingati, karena tepat pada hari Sabtu, 26 Juli 2025, hari ini merupakan Hari Jadi Kabupaten Tasikmalaya yang ke-393.

Perayaan Ulang Tahun Kabupaten Tasikmalaya yang ke-393 diadakan secara langsung di Singaparna.

Tidak hanya hiburan yang akan memeriahkan, tetapi juga puluhan UMKM akan turut meramaikan Hari Jadi Kabupaten Tasikmalaya yang ke-393 tahun.

Nah, jika membicarakan Kabupaten Tasikmalaya yang kini semakin bertambah tua, tidak hanya dikenal sebagai Kota Santri saja, tetapi juga menyimpan berbagai fakta menarik yang membuatnya sangat unik dan kaya akan nilai sejarah, budaya, serta potensi wisata.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini adalah fakta-fakta menarik mengenai Kabupaten Tasikmalaya.

1. Kaya akan destinasi pariwisata

Tribuners, memang benar bahwa wisata Kabupaten Tasikmalaya tidak perlu diragukan lagi.

Beberapa tempat tujuan yang patut dikunjungi antara lain:

  • Gunung Galunggung
  • Pemandian Air Panas Cipanas
  • Deretan air terjun yang menawan dan alami
  • Pantai Cipatujah dan Karang Tawulan
Baca Juga  7 Tempat Wisata Jember dengan Pemandangan Pantai dan Air Terjun untuk Healing & Foto Keren

Jelas, segalanya alami akan membuatmu betah berlama-lama berlibur di sini.

2. Kuliner khas

Siapa bilang kuliner di Kabupaten Tasikmalaya tidak beragam?

Jangan salah, ternyata di sini terdapat banyak makanan khas yang bisa kamu coba nih.

Makanan khas yang harus kamu coba saat berkunjung ke sini adalah Nasi Tutug Oncom.

Terdapat pula kolontong, nasi cikur, soto ayam paturaman, rengginang, serta berbagai macam hidangan lezat lainnya.

3. Memiliki batik yang unik

Selain pariwisata dan kuliner, kain batiknya juga terkenal di sini.

Terdapat tiga pola khas yang dikenal secara umum:

  • Motif Sukapura (Sukaraja): mirip dengan batik Madura, menggunakan warna-warna alami dan pola yang jelas.
  • Motif Sawoan: gunakan motif buah dengan nuansa biru tua dan noda putih.
  • Motif Tasik: tampil terang dan penuh warna.

4. Memiliki masjid paling tua yang bernilai sejarah

Apakah kamu tahu, ada masjid yang paling tua dan memiliki sejarah di Kabupaten Tasikmalaya?

Ya, masjid itu adalah Masjid Agung Manonjaya yang dibangun sejak tahun 1832 dan merupakan salah satu bukti sejarah kemakmuran masa lalu.

Baca Juga  Wisata Soko Langit Wonogiri: Informasi Terbaru 2025

Bangunan masjid ini merupakan warisan bersejarah dari masa Kabupaten Sukapura dan masih berdiri tegak sampai saat ini.

Bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi masjid ini juga menjadi lambang warisan budaya yang membanggakan bagi warga Tasikmalaya.

5. Berkali-kali ganti nama

Tribuners, sebelum kita mengenal nama Tasikmalaya, ternyata wilayah ini pernah berganti nama berulang kali.

Dulunya wilayah ini dikenal sebagai Kabuyutan Galunggung, kemudian berkembang menjadi Kerajaan Galunggung, berubah nama menjadi Sukakerta, dan akhirnya menjadi Sukapura.

Hanya pada tahun 1913, nama “Tasikmalaya” secara resmi digunakan. Meskipun berubah nama, semangatnya tetap sama, berkembang dan tumbuh.

Tidak heran jika motornya ialah “Sukapura Ngadaun Ngora” yang artinya Tasikmalaya merupakan Sukapura yang baru.

6. Memiliki sumber air panas alami

Keistimewaan Kabupaten Tasikmalaya tidak berhenti sampai di sana, ternyata di wilayah ini terdapat sumber air panas alami yang lokasinya hanya sekitar 2 kilometer dari tepi laut. Secara spesifik, berada di kawasan Cipanas, Cipatujah.

Baca Juga  5 Villa Menawan di Dieng, Cocok untuk Malam Tahun Baru 2026

Meskipun berjarak jauh dari kawasan Gunung Galunggung, aliran air panas tetap terjadi dan menawarkan pengalaman relaksasi alami di dekat pantai.

7. Area tanpa tanda lalu lintas

Fakta yang cukup menarik perhatian ketika kamu mengunjungi Tasikmalaya adalah tidak adanya lampu lalu lintas di jalan-jalannya.

Meskipun terdiri dari 39 kecamatan dan 351 desa, Kabupaten Tasikmalaya termasuk salah satu wilayah yang belum memiliki lampu lalu lintas berfungsi.

Dulunya pernah berada di kawasan Cipasung, tetapi sekarang sudah tidak digunakan lagi. Hal ini menunjukkan arus lalu lintas khas daerah pedesaan yang masih terjaga.

 

Lihat berita terbaru lainnya di:Google News

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

error: Content is protected !!