Warga Berani Dengarkan Panggilan Membajak Merapi di Zona Siaga





,


Yogyakarta



Gunung Merapi
hingga saat ini masih tetap dalam keadaan erupsi jadi statusnya belum ditiadakan menjadi siaga atau level tiga mulai bulan november tahun dua ribu dua puluh. gunung tersebut yang mencakup empat kabupaten di provinsi jawa tengah serta daerah istimewa yogyakarta (diy) juga masih dilarangi untuk berbagai jenis aktivitas.
pendakian
Karena awan panas dan lava pijar sering kali mengalir keluar.

Walaupun terdapat pantangan, masih saja ada penduduk yang berani melanggar.
mendaki gunung
Itu bahkan mengunggah gambar pendakian mereka di platform-media sosial. Yang terkini, tersebarlah dua orang pendaki yang menunjukkan momen mendaki Gunung Merapi kepada publik dan menjadi perhatian banyak pihak.

Kepala Bagian Manajemen Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Area II yang meliputi Boyolali-Klaten, Ruky Umaya, menyampaikan bahwa individu tersebut merupakan pendaki tidak sah. “Saat ini kami terus melakukan pencarian serta penyelidikan untuk menemukan lokasi dan memverifikasi identitas dari pendaki bersangkutan,” jelas Ruky pada hari Rabu, tanggal 9 April 2025.

Jalur Masuk Pendaki Ilegal

Dari foto yang beredar,
pendaki ilegal
Diduga kenaikan tersebut terjadi melalui Pos Dua Jalur Selo. Akan tetapi, tim manajemen masih mengumpulkan data lebih lanjut untuk memverifikasinya. Apabila identitas dari sang pendaki tidak sah ini telah jelas, maka hukuman keras sedang disiapkan. Mereka bisa ditolak kesempatan untuk merayakan pendakian bukan saja di Gunung Merapi, namun juga pada pegunungan lainnya sepanjang Nusantara. “Oleh karena itu apabila orang yang dimaksud ingin mendaki ke gunung-gunung yang dikelola oleh Taman Nasional di Indonesia, kita akan bekerja sama dengan para manajer Taman Nasional lain sehingga siapa pun yang bersangkutan dapat dicegah.”
blacklist
,” kata Ruky.

Baca Juga  Jadwal Baru Liga 1 Pekan Ke-28: Laga Arema FC vs Madura United Dijadwalkan Ulang

Taman Nasional Gunung Merapi berencana untuk pertama kali menghubungi dan mendidik pihak yang relevan sebelum melakukan tindakan lebih lanjut. Sanksi seperti pelarangan pendakian dimaksudkan sebagai bentuk didikan sehingga pendaki dapat menyadari pentingnya kepatuhan pada peraturan demi menjaga keselamatannya sendiri serta orang lain. Diharapkan dengan adanya pembinaan ini, para pendaki akan menjadi lebih bijak, cerdas, dan taat terhadap ketentuan-ketentuan yang ada dalam area konservasi tersebut, apalagi bagi sebuah gunung api yang masih aktif.

Dalam pemeriksaan pertama oleh pengelola, diketahui bahwa beberapa foto yang dishare lewat media sosial telah dimiliki oleh akun baru. Selain itu, terdapat klaim dalam media sosial yang diyakini berasal dari para pendaki tersebut, mengklarifikasi bahwa mereka adalah warga setempat.

Tidak pertama kalinya pihak pengelola Gunung Merapi mengenali pendakian yang tidak sah. Tahun 2024 lalu, petugas juga menyadari ada beberapa pendaki gelap di Gunung Merapi, tetapi informasi tentang mereka tak bisa ditentukan. Para pendaki itu diyakini berani merangsek hingga ke puncak menggunakan rute terlarang. “Mereka sebenarnya tidak memilih jalan pendakian resmi,” kata Ruky.

Baca Juga  Awasi Afghanistan dari Hotel, Pelatih U-17: Para Pemain Capek

Terkait insiden tersebut, pihak TNGM bekerja sama dengan perangkat desa serta petugas keamanan lokal untuk memantau situasi dan memberi imbauan kepada warga agar tidak mencoba mendaki gunung Merapi sampai larangan pendakian dicabut.

Bahaya Guguran Lava Merapi

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta melaporkan hasil pantauannya dari tanggal 27 Maret sampai dengan 3 April tahun 2025. Dalam seminggu tersebut Gunung Merapi tetap aktif memuntahkan aliran lava yang bercahaya meskipun tingkat siaganya masih dikelompokkan sebagai level III.
“Selama periode ini diamati ada sekitar 28 kali longsoran lava menuju hulu Sungai Bebeng sepanjang maksimal 1.800 meter, serta lebih dari 50 kali untuk area sungai Krasak juga panjangnya mencapai batas serupa yaitu 1.800 meter, dan tidak kurang dari 37 kali terjadi pergerakan material di bagian barat daya Sungai Sat/Putih dengan jarak tempuh sama yakni 1.800 meter,” ungkap kepala BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santoso.

Baca Juga  Pengunjung Pasar Beringharjo Yogyakarta Meningkat Signifikan, Naik Hingga Dua Kali Lebih Banyak

Keadaan kedua kubah di Merapi tetap berkembang. Pencatatan hingga tanggal 11 Maret 2025 menunjukkan bahwa volumenya meningkat, dengan kubah bagian baratdaya naik menjadi 3.626.200 meter kubik dan kubah tengah mencapai volume sebesar 2.368.800 meter kubik.

BPPTKG mengumumkan bahwa ancaman utama Gunung Merapi saat ini adalah aliran lava serta hujaman awan panas di wilayah barat-daya bagian selatan mencakup Sungai Boyong dengan jarak maksimum 5 kilometer, sungai-sungai lain seperti Bedog, Krasak, dan Bebeng sampai batas maksimal 7 kilometer. Sementara itu, untuk area timur laut akan mencakup Sungai Woro dengan jangkauan maksimalknya 3 kilometer dan Sungai Gendol hingga 5 kilometer. Jika terjadi erupsi eksplosif, material gunung api bisa diterbangkan hingga radius tiga kilometer dari ketinggian puncak. Berdasarkan data pemantauan, pasokan magmanya masih aktif sehingga dapat mendorong kemungkinan adanya awan panas guguran dalam zona risiko tersebut. BPPTKG juga telah memberi peringatan kepada publik agar tidak melakukan aktivitas apa pun di lokasi-lokasi rawan tersebut. Demikian disampaikan oleh Agus.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

error: Content is protected !!